Hindari Buah dan Sayuran dengan Residu Pektisida Tertinggi

BEWARA PASUNDAN. Meskipun dikenal luas sebagai makanan yang menyehatkan, dalam realitanya kita harus berhati-hati dengan sayuran dan buah-buahan. Hal ini didasari oleh sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Environmental Working Group (EWG) yang menyebutkan bahwa sayuran dan buah-buahan ternyata cukup banyak yang terkontaminasi pestisida yang berbahaya bagi kesehatan. Sebenarnya, sayuran dan buah-buahan apa saja yang paling banyak memiliki residu pestisida ?

EWG melakukan sebuah studi ini bersama dengan Departemen Pertanian Amerika Serikat untuk menganalisa sekitar 36 ribu sampel yang berasal dari 48 jenis produk sayuran dan buah-buahan yang banyak beredar di Negeri Paman Sam tersebut. Hasilnya adalah, buah stroberi ternyata menjadi buah yang paling banyak memiliki residu pestisida. Hal ini berbeda dari laporan dari lima tahun sebelumnya secara berturut-turut dimana biasanya buah apel yang menjadi ‘jawara’ dalam hal kontaminasi pestisida.

Naiknya residu pestisida pada buah stroberi ini ternyata disebabkan oleh meningkatnya permintaan buah ini di luar musim panennya. Hal ini membuat produksi buah ini meningkat dan penggunaan pestisida juga ikut naik. Menurut pakar kesehatan, setidaknya buah ini terpapar 20 jenis pestisida yang berbeda. Tak hanya buah stroberi, sayuran layaknya bayam dan buah nectarine juga ternyata memiliki paparan pestisida yang cukup banyak.

Pakar kesehatan dr. Philip Landrigan yang berasal dari Mt. Sinai School of Medicine, menyebutkan bahwa paparan pestisida dalam kadar yang rendah pun bisa berbahaya bagi kesehatan anak-anak, khususnya yang berusia balita atau bayi. Karena alasan inilah, sebelum mengkonsumsi buah atau sayuran, sebisa mungkin bahan makanan ini dicuci dengan bersih demi menghilangkan paparan pestisida tersebut.

Lantas, apakah ada makanan yang dianggap cukup aman dari paparan pestisida. EWG menyebutkan jika sangat sedikit sampel dari jagung manis dan buah alpukat yang terpapar kandungan pestisida. Hanya saja, beberapa jenis jagung dan buah pepaya diketahui dibuat dari benih yang sudah dimodifikasi secara genetik sehingga ada baiknya kita juga tidak asal memilihnya sebagai makanan sehari-hari.

CARA AMAN PILIH BUAH dan SAYURAN 

Rutin mengkonsumsi buah dan sayur segar merupakan salah satu bentuk pola hidup sehat. Buah dan sayur banyak mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan zat nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Untuk mendapatkan buah dan sayur tidaklah sulit, sekarang sudah banyak tersedia di pasar baik tradisional maupun modern. Produk yang dijual pun beragam ada buah lokal hasil pertanian dalam negeri dan buah impor dari luar negeri.

Dewasa ini ditemukan banyak buah dan sayur (terutama buah impor) yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia, karena mengandung berbagai zat yang berbahaya. Menurut Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Nabati Hayati pada Badan Karantina Pertanian, Arifin Tasrif mengungkapkan tahun 2011 lalu pihaknya menolak masuk sekitar 1.000 ton buah impor karena mengandung berbagai residu atau bahan kimia berbahaya seperti formalin dan zat pewarna.(1)

 
Melihat kenyataan tersebut, kita sebagai konsumen patut mewaspadai buah dan sayur yang berbahaya, yakni dengan mengetahui ciri-cirinya. Selain itu, kita juga perlu mengetahui cara memilih, mengolah, dan menkonsumsi buah dan sayur segar agar aman dikonsumsi. Berikut beberapa ciri buah yang mengandung zat berbahaya sehingga patut diwaspadai:


Buah Berformalin
Ciri-ciri:
  • Bagian kulitnya terlihat kencang dan segar meski sudah berbulan-bulan dipanen.
  • Umumnya buah yang diberi formalin adalah jeruk, anggur, dan apel
  • Formalin pada buah yang dijual secara bertangkai, misalnya lengkeng dan anggur, dapat lebih mudah dikenali. Jika tangkainya sudah tampak layu, sementara buahnya masih sangat segar dengan bau menyengat yang bukan bau buah, patut diwaspadai.
Disuntik Zat Pewarna
Ciri-ciri:
  • Adapun ciri-ciri buah yang telah disuntik dengan zat berbahaya biasanya meninggalkan bekas lubang kecil agak dalam.
  • Bekas suntikan umunya berada di bagian ujung yang ada tangkai buahnya.
  • Khusus buah yang sudah disuntik dengan pewarna tekstil, biasanya warnanya lebih terang dan meninggalkan bekas di mulut.
  • Zat pewarna biasanya diberikan pada bua pier, mangga, belimbing, pisang, jeruk, dan semangka.
Mengandung Lilin
Ciri-ciri:
  • Buah berlilin biasanya lebih mengkilat.
  • Untuk mengetahuinya cukup dengan mengerik memakai pisau dan serbuk-serbuk putih akan berjatuhan.
  • Untuk memastikan, jika serbuk tadi dibakar akan meleleh.
  • Daging buah yang dilapis lilin biasanya sudah tidak segar.
  • Cara lain adalah membakar langsung buah. Jika mengandung lapisan lilin, kulitnya basah seperti minyak.
Meskipun demikian, kita harus tetap mengkonsumsi buah dengan porsi yang cukup, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Yang penting kita mengetahui tips-tips dalam memilih dan mengolah buah/ sayur sebelum dikonsumsi.(2) Berikut beberapa tips amal memilih dan mengolah buah/ sayur agar aman dikonsumsi.

Tips dalam Memilih Buah dan Sayur
  1. Pilihlah buah dan sayur dengan penampakan yang baik, warnanya cerah atau tidak kusam, serta menunjukkan kesegaran.
  2. Untuk pemilihan kentang, diusahakan jangan yang masih muda dan kulitnya berwarna hijau karena pada bagian kulit yang berwarna hijau banyak mengandung senyawa yang disebut solanin, yaitu senyawa yang dapat menyebabkan keracunan dan menyebabkan gangguan pada pembuluh syaraf manusia serta merupakan zat karsinogenik.
  3. Menghindari memilih buah impor dengan penampakan kulit terlalu mengkilat (kemungkinan mengandung parafin/lilin).
Persiapan Buah dan Sayuran Sebelum Dimasak
  1. Menghindari memilih bercak putih pada buah dan sayuran yang kemungkinan bekas pestisida yang mengering atau memilih sayur yang berlubang yang diindikasikan tidak disemprot pestisida.
  2. Menyimpan sayur pada suhu rendah.
  3. Buang bagian akar yang dapat menjadi sumber pencemaran.
  4. Cuci dengan air mengalir sebelum diolah dan disajikan.
  5. Kupas lebih dahulu kulit buah sebelum dikonsumsi (seperti apel, sawo sejenisnya), begitu juga dengan sayur (seperti wortel dan kentang) karena tidak semua residu pestisida akan hilang dalam pencucian.
  6. Bila buah akan dibuat juice, pastikan dari buah yang benar-benar segar.
  7. Rendam kentang dalam air.
  8. Lepaskan lembar daun sayuran seperti kubis dan sawi.
Cara Memasak Sayuran
  1. Cuci sayuran yang akan direbus atau dimasak dengan air keran yang mengalir.
  2. Potong-potong menurut ukuran yang sesuai.
  3. Masak sayuran dalam porsi sekali makan, agar tidak perlu dipanaskan berkali-kali, masak dengan suhu minimum 770C.
  4. Bila akan direbus , rebus dalam air yang sudah dididihkan terlebih dahulu dengan jumlah air secukupnya.
  5. Buka tutup panci selama perebusan dan dilakukan perebusan dalam waktu tidak terlalu lama sehingga sayur tidak menjadi terlalu lunak dan tidak pudar warnanya.
  6. Bila akan dikukus atau ditumis, gunakan waktu secukupnya.
  7. Sayuran yang akan dihidangkan dalam keadaan mentah seperti untuk salad, karedok atau lalap, harus dicuci bersih dengan air kran yang mengalir dan dicelup sebentar kedalam air panas atau dibilas dengan air matang.
  8. Sayuran yang bersantan umumnya lebih mudah basi, jangan simpan lebih dari 4 jam pada suhu kamar.
Demikian Artikel Hindari Buah dan Sayuran dengan Residu Pektisida Tertinggi, semoga bermanfaat. Selamat menkonsumsi buah dan sayur segar untuk kesehatan tubuh kita. Sumber artikel ini diambil dari beberapa sumber


Baca juga Jangan biaakan pake alarm